RACHMADI, ROFIQ (2018) ANALISIS PENGARUH TEGANGAN ARUS LISTRIK TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA MATERIAL A516 GRADE 55 DENGAN PROSES LAS SMAW. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01. HALAMAN COVER.pdf Download (125kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
02. ABSTRAK.pdf Download (138kB) | Preview |
|
|
Text (LEMBAR PERNYATAAN)
03. SURAT PERNYATAAN.pdf Download (163kB) | Preview |
|
|
Text (LEMBAR PENGESAHAN)
04. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (152kB) | Preview |
|
|
Text (KATA PENGANTAR)
05. KATA PENGANTAR.pdf Download (96kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
06. DAFTAR ISI.pdf Download (146kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR TABEL)
07. DAFTAR TABEL.pdf Download (93kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR GAMBAR)
08. DAFTAR GAMBAR.pdf Download (96kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
09. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (149kB) |
||
Text (BAB II)
10. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (802kB) |
||
Text (BAB III)
11. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (217kB) |
||
Text (BAB IV)
12. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB V)
13. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (176kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
15. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Construction in an industry mostly uses welding methods for assembling processes. Welding is not the main purpose of construction but is only a means to achieve a better manufacturing economy. Factors that affect the results of welding to mechanical strength, especially tensile strength is the voltage of electric current. In the middle to lower industry, welders usually change people and pay less attention to the size of the electric current used for the welding process. As a result porosity or gas holes occur in the welded joint, welding objects bouncy and so forth. The effect of the size of the electric current voltage can be proved by testing the tensile test sample that has been welded with a different voltage. Current strength in the welding process produces heat input. The welding current strength is directly proportional to the heat input. These heat inputs play a role in the strong current influence on the tensile strength of a test sample. For the test method using three test samples which are welded with a weak current of 65 amps, the medium current is 95 amperes and a high current is 125 amperes. The purpose of testing samples that use different currents is to determine the effect of the current strength on the tensile strength of the weld. After testing the tensile test on the three weld test samples obtained results as berkut: the weak current breaks in the weld with a tensile strength value of 49 Kg / mm² and for medium current 45 Kg / mm² broken at base metal and a high current of 37 Kg / mm² break up at base metal. From the analysis of the researchers about the results of tensile tests on samples with weak currents is not good because, the weld results are considered not able to bind the test sample base metal properly, so that it breaks at the weld connection. Whereas the current is considered good because it is able to bind the base metal well so that it breaks in base metal. Samples with high currents also break up in base metal but high currents are at risk of gas because, the weld results when the welding process is too soft or liquid. So the conclusion is, the greater the welding current strength, the lower the tensile strength value in a welding object. Keywords: current strength, tensile strength, specimen Konstruksi pada suatu industri kebanyakan memakai metode las untuk proses assembling. Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Faktor yang berpengaruh pada hasil pengelasan terhadap kekuatan mekanik khususnya kuat tarik adalah tegangan arus listrik. Di industri menengah ke bawah juru las biasanya berganti – ganti orang dan kurang memperhatikan besar kecilnya arus listrik yang digunakan untuk proses las. Akibatnya terjadi porosity atau lubang gas di bagian sambungan las, benda las melenting dan lain sebagainya. Pengaruh besar kecilnya tegangan arus listrik dapat dibuktikan dengan melakukan pengujian tarik pada sample uji yang sudah dilas dengan tegangan arus listrik yang berbeda – beda. Kuat arus pada proses pengelasan menghasilkan heat input. Kuat arus pengelasan berbanding lurus dengan heat input. Heat input inilah yang berperan dalam pengaruh kuat arus terhadap kekuatan tarik suatu sample uji. Untuk metode pengujiannya menggunakan tiga sample uji yang dilas dengan arus lemah sebesar 65 amper, arus sedang sebesar 95 amper dan arus tinggi sebesar 125 amper. Tujuan dari pengujian sample yang menggunakan arus yang berbeda – beda tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh kuat arus terhadap kuat tarik lasan. Setelah dilakukan pengujian tarik pada ketiga sample uji lasan diperoleh hasil sebagai berkut: pada arus lemah putus di lasan dengan nilai kuat tarik 49 Kg/mm² dan untuk arus sedang 45 Kg/mm² putus di base metal dan arus tinggi sebesar 37 Kg/mm² putus di base metal. Dari analisa peneliti tentang hasil uji tarik pada sample dengan arus lemah adalah kurang bagus karena, hasil lasan dianggap tidak mampu mengikat base metal sample uji dengan baik, sehingga putus di sambungan las. Sedangkan pada arus sedang dianggap bagus karena mampu mengikat base metal dengan baik sehingga putus di base metal. Sample dengan arus tinggi juga putus di base metal namun arus tinggi beresiko gas karena, hasil lasan saat poses las terlalu lembek atau cair. Jadi kesimpulannya, semakin besar kuat arus pengelasan semakin turun nilai kekuatan tarik pada suatu benda uji hasil pengelasan. Kata kunci: kuat arus, kuat tarik, benda uji
Actions (login required)
View Item |