SANTOSO, ASEP BUDI (2018) REDESAIN STRUKTUR ATRIA RESIDENCES APARTEMENT 22 LANTAI MENGGUNAKAN KONSTRUKSI RANGKA BAJA BERDASARKAN SNI 1729-2015 TANGERANG - BANTEN. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
1. Cover.pdf Download (29kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
4. Abstrak.pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text (LEMBAR PERNYATAAN)
3. Lembar Pernyataan.pdf Download (166kB) | Preview |
|
|
Text (LEMBAR PENGESAHAN)
2. Lembar Pengesahan.pdf Download (184kB) | Preview |
|
|
Text (KATA PENGANTAR)
5. Kata Pengantar.pdf Download (183kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
6. Daftar ISI.pdf Download (277kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR TABEL)
7. Daftar Tabel.pdf Download (266kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR GAMBAR)
8. Daftar Gambar.pdf Download (263kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
9. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (269kB) |
||
Text (BAB II)
10. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB III)
11. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (624kB) |
||
Text (BAB IV)
12. Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text (BAB V)
13. Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (205kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
14. Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (155kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
17. Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Indonesia termasuk daerah dengan tingkat resiko gempa yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena wilayah Indonesia berada diantara 4(empat) system tektonik yang aktif yakni tafal batas lempeng Eurasia,lempeng indo-australia,lempeng filifina dan lempeng fasifik. Karena keadaan tanah Indonesia yang demikian, maka didalam merancang sebuah bangunan khususnya bangunan bertingkat tinggi perlu diperhitungkan beban gempa disamping beban-beban gravitasi yang bekerja. Dasar dalam perencanaan dan perancangan suatu bangunan yang tahan gempa di Indonesia khususnya di daerang tangerang banten digunakan suatu pedoman desain struktur tahan gempa yang mengacu pada SNI 1726-2012. Penelitian ini membahas mengenai redesain atau perancangan ulang struktur Atria Residences Apartement 22 lantai menggunakan struktur rangka baja berdasarkan SNI 1729-2015 menggunakan metode Load And Resistance Factor Design (LRFD) dengan system pengaku bracing Concentrically Braced Frame (CBF) yang difungsikan sebagai penahan beban lateral bangunan. Struktur yang dirancang dan dimodelkan dengan program etabs adalah system struktur rangka baja dengan bresing konsentris khusus (SRBKK) sebagai penahan beban lateral akibat beban gempa yang berada pada wilayah gempa di Tangerang. Pembebanan yang digunakan pada penelitian ini berupa berat sendiri elemen struktur, beban mati tambahan, beban hidup, dan beban gempa respon spectrum Tangerang. Dengan system pengaku bracing CBF, menghasilkan periode getar bangunan ditinjau dari system pengaku bracing yang menghasilkan gaya geser minimal 35%. Pada masing-masing mode rata-rata mencapai partisipasi massa 90% ditinjau dari mode 12 dengan menggunakan metode respon spektrum. Kekakuan system bracing CBF mempengaruhi besar kecilnya gaya geser yang terjadi pada struktur. Semakin besar nilai kekakuan elemen struktur, maka gaya geser yang diterima oleh struktur akan berkurang. Perbandingan simpangan atau drift pada masing masing lantai masih memenuhi dari batas izin yang disyaratkan dengan analisis respon spectrum dan bracing CBF. Dari hasil analisis dan perhitungan yang dilakukan hanya diambil desain yang mewakili keseluruhan perancangan struktur pada tower atria residences masih memenuhi syarat dari beban aksial,momen, tekuk,geser dan lendutanya sehingga perancangan struktur dapat diterapkan dilapangan. Kata kunci : Redesain struktur,struktur rangka baja, respon spectrum, bracing CBF.
Actions (login required)
View Item |