FARUQ, MUHAMMAD AL (2017) PERANCANGAN FILM DOKUMENTER PENGARAH GAMBAR PELESTARIAN BUDAYA KOMUNITAS GOYANGAN RAKYAT. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (ABSTRAK)
abtraksi.pdf Download (61kB) | Preview |
|
|
Text (HAL COVER)
HAL COVER.pdf Download (398kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (70kB) |
||
Text (BAB II)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (792kB) |
||
Text (BAB III)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (102kB) |
||
Text (BAB IV)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text (BAB V)
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (46kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN)
daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (46kB) |
Abstract
di pilih berdasarkan kekuatan dari fenomena di lapangan. Film Dokumenter Komunitas Goyangan Rakyat mengangkat cerita tentang sebuah komunitas Penggemar musik Dangdut di Daerah Pedurenan, Ciledug, Tangerang, Banten. Film ini menceritakan mengenai persoalan mengenai musik bagaimana para pemuda mempertahankan serta tetap ingin melestarikan suatu musik khas Indonesia yaitu Musik Dangdut. Berlatar belakang budaya Betawi mereka ingin menunjukan eksistensi komunitasnya bahwa mereka bukan lah penggemar dangdut biasa. Dimulai dari Penggemar dangdut biasanya yang selalu dianggap kalangan kelas bawah penikmat seksualitas, kini berubah menjadi penggemar dangdut yang selalu membantu warga di sekitarnya dengan kegiatan sosial, penggemar dengan joget seperti penari latar panggung, serta penggemar dangdut yang religious, karena di setiap kegiatan acara dangdut yang mereka buat selalu ditambah dengan kegiatan keagamaan, dengan ini mereka membuat suatu identitas baru dan menghilangkan sedikit-sedikit kebiasaan dangdut seperti dulu . Pengarah Gambar dalam Film Dokumenter Komunitas Goyangan Rakyat ini memakai dari beberapa konsep pendekatan, konsep gaya, konsep bentuk dan konsep struktur yang digunakan oleh sutradara. Dimana sudut pandang yang dipakai dalam film ini ialah beberapa orang dari komunitas dangdut, serta tokoh pemuda yang paham akan adanya aktifitas komunitas dangdut itu sendiri, film ini menggunakan konsep observasional tidak ada narrator, hasil wawancara dari para narasumber lah sutradara membangun cerita ini. Dalam perancangan di paparkan hasil dari perancangan ini berupa Film Dokumenter berdurasi 17 menit, dilengkapi dengan media promosi berupa poster. Media promosi di sarankan dapat lebih beragam dan di kembangkan secara luas.
Actions (login required)
View Item |