ANDALAS, TEGUH FEBRIO (2017) EVALUASI TENAGA KERJA PADA PROYEK CPCP (CORROSION PREVENTIVE CONTROL PROGRAM) PESAWAT TWIN OTTER DHC6-300 DI PT. AIRFAST INDONESIA (AFI) DENGAN METODE CPM (CRITICAL PATH METHOD). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 - HALAMAN JUDUL.pdf Download (230kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
02 - ABSTRAK.pdf Download (205kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
03 - BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB II)
05 - BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB III)
04 - BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
||
Text (BAB IV)
06 - BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
Text (BAB V)
07 - BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB VI)
08 - BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (416kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN)
09 - HAL DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (647kB) |
Abstract
PT AFI mengoperasikan beberapa tipe pesawat diantaranya adalah pesawat jet, pesawat baling-baling, dan helikopter. Tidak semua pesawat yang dioperasikan PT AFI mengerjakan perawatan CPCP sendiri, untuk beberapa tipe pesawat perawatan CPCP diserahkan kepada pihak ketiga (outsource). Pesawat Twin Otter DHC6-300 adalah salah satu pesawat yang dioperasikan oleh PT AFI yang melakukan perawatan CPCP pada fasiltas perusahaan. Hal ini dikarenakan PT AFI sudah mendapat otorisasi dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKU-PPU) bahwa PT AFI mempunyai kapabilitas untuk melaksanakan CPCP pesawat twin otter DHC6-300. Berdasarkan data CPCP inspeksi pesawat twin otter DHC6-300 pada tahun 2016, PT AFI melakukan CPCP pada pesawat twin otter DHC6-300 dengan total TAT (Turn Around Time) selama 35 hari. Selama pesawat dalam masa perawatan, pesawat itu tidak bisa dioperasikan untuk memperoleh keuntungan. Dilihat TAT CPCP pesawat twin otter di PT AFI, maka dari itu evaluasi tenaga kerja dikira sangat dibutuhkan untuk efisiensi waktu penyelesaian proyek. Pembuatan jaringan kerja merupakan salah satu cara untuk membuat proyek perawatan pesawat menjadi lebih efisien dan efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan jaringan kerja, menentukan jalur kritis dan total waktu penyelesaian proyek serta melakukan evaluasi tenaga kerja menggunakan metode CPM (Critical Path Method). Analisis dan pembuatan jaringan kerja dilakukan dengan menggunakan metode CPM (Critical Path Method). Setelah dilakukan analisis pembahasan, pembagian berdasarkan zona pesawat dapat mempengaruhi TAT (Turn Around Time). Pembuatan jaringan kerja CPM dan crushing time tenaga kerja pada proyek perawatan CPCP (Corrosion Preventive Control Program) didapat TAT sebesar 23 hari dari 35 hari estimasi awal dari perusahaan. Kesimpulan dari tugas akhir ini adalah untuk pembuatan jaringan kerja pada proyek perawatan pesawat terlebih dahulu kita harus mengidentifikasi data. jalur kritis berada pada jalur 3 dengan rangkaian kegiatan A3 + B3 + C3 + D3 + E3 + F3 + G3 + I3 + J3, dengan total waktu penyelesaian 30 hari. Perubahan rangkaian kegiatan pada jalur kritis setelah dilakukannya pemanfaatan float tenaga kerja adalah menjadi jalur 3 dan 2 dengan rangkaian A3 + B3 + C3 + D3 + E3 + D2 + E2 + F2 + G2 + H2 + I2 + J2, dengan total waktu penyelesaian menjadi 23 hari. Kata kunci : jaringan kerja, CPM (Critical Path Method), crushing time.
Actions (login required)
View Item |