RAMADIANSYAH, IKHWAN CRESNA (2017) ANALISIS KINERJA MESIN SCRIBBING DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT. ISUZU ASTRA MOTOR INDONESIA. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (ABSTRAK)
2. Abstrak.pdf Download (100kB) | Preview |
|
|
Text (HAL COVER)
1. Hal Cover.pdf Download (254kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
3. Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (93kB) |
||
Text (BAB II)
4. Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (344kB) |
||
Text (BAB III)
5. Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (249kB) |
||
Text (BAB IV)
6. Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (800kB) |
||
Text (BAB V)
7. Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (484kB) |
||
Text (BAB VI)
8. Bab 6..pdf Restricted to Registered users only Download (21kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN)
9. Hal Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (711kB) |
Abstract
PT. Isuzu Astra Motor Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan mobil truk. Permasalahan yang ada di PT. Isuzu Astra Motor Indonesia yaitu breakdown yang tinngi di mesin scribbing. Metode yang dilakukan dengan menggunakan metode overall equipment effectiveness. Hasil dari penelitian ini adalah hasil persentase Availability berkisar antara 94,79% - 97,69%, sedangkan hasil persentase Performance Efficiency berkisar antara 29,08% - 41,77%, dan persentase Rate of Quality Product berkisar antara 99,75% - 99,88%. Lalu diperoleh rata-rata nilai OEE dari bulan April 2016 hingga bulan Desember 2016 yaitu sebesar 36,64%, dan faktor yang paling berpengaruh pada rendahnya efektivitas mesin Scribbing dengan menggunakan analisa regresi korelasi berganda adalah variabel breakdown loss, setup loss, idling/minor loss, dan yield. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah diperoleh nilai OEE berkisar antara 28,08% - 40,48%, dengan rata-rata nilai OEE dari bulan April 2016 hingga bulan Desember 2016 yaitu sebesar 36,64%. Nilai tersebut menunjukan produksi dianggap memiliki skor yang rendah, tapi dalam kebanyakan kasus dapat dengan mudah di-improve melalui pengukuran langsung. Hasil six big losses yaitu breakdown loss sebesar 10,69, setup loss sebesar 18,9, idling and minor stoppage loss sebesar 5,22, reduce speed loss sebesar 135,11, dan yield/scrap loss sebesar 1,34. Usulan perbaikan untuk meminimalkan breakdown akibat preheat problem dengan cara melakukan preventive maintenance terhadap mesin, serta mengubah tata letak penempatan mesin.
Actions (login required)
View Item |