Analisa Tingkat Kepentingan Faktor-faktor Unggulan dalam Pemilihan Perguruan Tinggi oleh Pelajar SMA, Orangtua dan Mahasiswa di Jakarta

VAU, ATLANTICA RUYU JOHANES (2006) Analisa Tingkat Kepentingan Faktor-faktor Unggulan dalam Pemilihan Perguruan Tinggi oleh Pelajar SMA, Orangtua dan Mahasiswa di Jakarta. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta-Menteng.

[img] Text (Tesis Full)
TESIS Atlantica Ruyu Yohanes Vau 131.0312.080.pdf
Restricted to Registered users only

Download (663kB)

Abstract

In today’s highly competitive world, more and more people place importance on education than ever before. In recent years, the number of tertiary education institutions has increased due to the high demand from society i.e. the market, as people realize that a higher level of education gives one a competitive advantage over others. The high level of competition amongst tertiary education institutions has forced an increase in the marketing activities carried out, exerting extra effort and costs. Pertaining to promotion efforts, these institutes attempt to communicate their promotion messages in the best possible way to reach their customers. The decision to choose a school of higher education can also be categorized as a complex decision-making process which entails a very high sense of involvement. In order to communicate promotional messages better it is important to determine which factors being communicated have the highest level of importance in the customers’ mind. Determining which factors are more important will allow us to communicate better to each individual group or collectively to all three groups. Research began with a preliminary research conducted amongst the manyhigher education institutions in the Jakarta area using both observation and interviewing techniques to try and determine which factors should be researched. The writer then identified and categorized these factors into four factors which follow the marketing mix i.e. ‘Collective Product of the School’, ‘School Location and Access’, ‘Fees and Payment Schemes’ and ‘School’s Image based on Promotion’ and also one other factor identified as ‘Socio- cultural’. The writer conducted the research by asking respondents to fill out questionnaires which asked general questions regarding the respondents as well as asking them to determine the level of importance of the different factors stated. The number of samples was predetermined (quota sampling) and a total of 90 respondents were questioned (30 from each group). The responses given were analyzed using Friedman’s Two-Way Anova. The results of the research showed interesting insight into the customers of higher education institutions in Jakarta. A major majority (90%) of the combined group stated that they are keen observers of and take an interest in higher education. Despite the different choice of media including current electronic (TV and Internet), the majority of the respondents identify ‘Newspapers’ as the major source of information regarding higher school institutions. Each group stated that each factor had a different level of importance towards them, with the factor ‘Collective Product of the School’ being the most important to all three groups individually and collectively together. The writer hopes that this research can be continued to try to determine which factors may be reduced in future promotional communications as they have already been represented by more prominent and/ or similar ones with relatively higher appeal and importance. The writer also hopes that this research may be used as a contribution to help determine appropriate language and messages to be communicated towards the customers of higher school institutions in future. Key words: Higher Education Institutions, Promotion, Communication, Level of Importance, Customers, Friedman Two-Way Anova. Bidang pendidikan semakin dirasakan penting oleh masyarakat seiring semakin meningkatnya persaingan yang terjadi di dunia saat ini. Jumlah perguruan tinggi semakin banyak dikarenakan adanya permintaan dari masyarakat (baca: pasar) karena semakin tingginya tingkat kesadaran bahwa pendidikan yang baik dapat menjadi unggulan kompetitif bagi mereka yang berhasil mendapatkannya. Tingginya persaingan antar perguruan tinggi menyebabkan setiap perguruan tinggi meningkatkan usaha pemasaran dirinya. Khusus mengenai usaha promosi perguruan tinggi, berbagai macam cara dilakukan untuk mengkomunikasikan pesan-pesan promosi kepada pelanggan. Keputusan memilih perguruan tinggi dapat dikategorikan sebagai keputusan rumit (complex decision-making) dan melibatkan tingkat keterlibatan pribadi yang tinggi (involvement). Agar perguruan tinggi dapat melakukan kegiatan pemasaran yang lebih baik maka perlu diteliti faktor-faktor unggulan apa saja yang dianggap penting oleh pelanggan perguruan tinggi agar kita dapat mengkomunikasikan pesan-pesan promosi secara lebih baik kepada kelompok Pelajar SMA, Orangtua dan Mahasiswa, baik kepada masing-masing kelompok maupun kepada ketiga kelompok secara bersama-sama. Penelitian dimulai dengan riset awal (preliminary research) yang meliputi observasi dan wawancara yang dilakukan untuk mengidentifikasikan dan mengkategorikan faktor-faktor unggulan menjadi faktor-faktor bauran pemasaran (marketing mix) meliputi ‘Produk Kolektif Perguruan Tinggi’, ‘Lokasi dan Akses’, ‘Biaya kuliah dan Skema Pembayaran’ dan ‘Citra Perguran Tinggi dari Promosi yang dilakukan’ serta satu faktor lain yang bukan faktor pemasaran yaitu faktor ‘Sosial Budaya’. Penelitian dilakukan dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan umum mengenai responden serta tingkat kepentingan terhadap faktor-faktor unggulan di atas oleh ketiga kelompok yang diteliti yaitu Pelajar SMA, Orangtua dan Mahasiswa. Sample yang diambil ditentukan sebelumnya sehingga terdapat 90 responden (30) dari setiap kelompok. Data yang dikumpulkan dianalisa dengan menggunakan alat bantu Friedman Two-Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan beberapa kesimpulan bahwa mayoritas responden merupakan pemerhati masalah perguruan tinggi (90%). Sumber utama informasi mengenai perguruan tinggi pada ketiga kelompok merupakan ‘Koran/ surat kabar’ dan bukan media elektronik atau bahkan fenomena jaringan komputer dunia (Internet). Masing-masing kelompok menganggap setiap faktor unggulan memiliki tingkat kepentingan yang berbeda dengan faktor lainnya. ‘Produk Kolektif Perguruan Tinggi’ dianggap paling penting oleh kelompok ‘Pelajar SMA’, ‘Orangtua’ dan ‘Mahasiswa’. Ketiga kelompok secara bersama-sama juga menganggap ‘Produk Kolektif Perguruan Tinggi’ sebagai faktor unggulan yang paling penting. Penulis berharap bahwa penelitian ini dapat dilanjutkan untuk meneliti faktor-faktor apa saja yang tidak perlu ditonjolkan dalam komunikasi kepada pasar karena telah terwakili tingkat kepentingannya oleh faktor lain, juga dapat dijadikan awal penelitian mengenai bahasa dan pesan yang tepat bagi komunikasi pemasaran terhadap pelanggan perguruan tinggi. Kata kunci: Perguruan Tinggi, Promosi, Komunikasi, Tingkat Kepentingan, Pelanggan, Friedman Two-Way Anova.

Item Type: Thesis (S2)
Call Number CD: CDT-551-06-046
NIM/NIDN Creators: 1310312-080
Uncontrolled Keywords: Higher Education Institutions, Promotion, Communication, Level of Importance, Customers, Friedman Two-Way Anova, Perguruan Tinggi, Promosi, Komunikasi, Tingkat Kepentingan, Pelanggan, Friedman Two-Way Anova. MPS, Manajemen Pemasaran
Subjects: 600 Technology/Teknologi > 650 Management, Public Relations, Business and Auxiliary Service/Manajemen, Hubungan Masyarakat, Bisnis dan Ilmu yang Berkaitan > 658 General Management/Manajemen Umum
Divisions: Pascasarjana > Magister Manajemen
Depositing User: Admin Perpus UMB
Date Deposited: 06 Jun 2012 12:10
Last Modified: 29 Jul 2022 02:22
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/38333

Actions (login required)

View Item View Item