MARYANTO, MARYANTO (2008) ANALISA PENYETINGAN PARAMETER MESIN STAND ROLLING MILL TERHADAP ROUNDNESS PRODUKSI KAWAT TEMBAGA DIAMETER 8 MM DI PT TEMBAGA MULIA SEMANAN,TBK. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (TUGAS AKHIR FULL)
0130311-116 MARYANTO.pdf Restricted to Registered users only Download (896kB) |
Abstract
ABSTRAK Di dalam industri logam terutama pembuatan kawat tembaga ( Wirerod ) harus memenuhi kategori produk dengan mutu bagus ( Grade A ) yang sesuai dan tercantum dalam standart ASTM B 49 - 98. Salah satu standard yang harus dipenuhi adalah berdiameter 8 ±0.38 mm. Dengan menggunakan Micrometer digital, kawat tembaga tersebut dapat diukur di 4 ( empat ) titik maka akan diketahui diameter minimum 7.62 mm dan maksimum 8.38 mm dan Roundness atau tingkat kebulatan kawat tembaga Roundness adalah tingkat kebulatan dimana diameter terbesar dikurangi dengan diameter terkecil. Standard Roundness maksimum 0.50 mm. Untuk dapat mencapai standard tersebut banyak faktor yang mempengaruhi, antara lain dari mesin Stand di unit Rolling Mill. Di mesin tersebut terdapat penyetingan yang harus dilakukan yaitu Endply Bearing, Clearance Shaft dan kerataan tinggi Shaft ( poros ). Penyetingan parameter tersebut harus terus dikontrol untuk dapat menjaga hasil produk pada kategori standard. Dasar penyetingan tersebut adalah Morgan Construction Company, sebagai pembuat mesin. PT TMS sebagai pemakai belum dapat memaksimalkan dengan hasil produksi ditolak ( Reject ) sebesar 4%. Untuk mengontrolnya dilakukan pengecekan parameter tersebut setiap 6 bulan sehingga dapat diketahui kecenderungan terjadi parameter di luar standard. Dari pengontrolan tersebut akan dapat dikaji ulang efektifitas penyetingan parameter sehingga ditemukan poin – poin yang mempengaruhi Roundness. Akhirnya akan didapatkan suatu sistem secara khusus yang dapat membantu dalam penyetingan mesin.
Actions (login required)
 |
View Item |
