KAJIAN LABORATORIUM CAMPURAN ACWC (ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE) DENGAN ABU SEKAM DITINJAU DARI ASPEK KEKAKUAN

PERMANA, ACIL (2008) KAJIAN LABORATORIUM CAMPURAN ACWC (ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE) DENGAN ABU SEKAM DITINJAU DARI ASPEK KEKAKUAN. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

[img]
Preview
Text (COVER)
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (712kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (482kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Judul Kajian Laboratorium Campuran ACWC (Asphalt Concrete Wearing Course) Dengan Bahan Abu Sekam Ditinjau dari Aspek Kekakuan. Nama: ACIL PERMANA. NIM: 01103-019. Pembimbing: Ir. Alizar, MT. Tahun: 2008. Indonesia merupakan negara agraris, sebagai negara agraris sebagian besar penduduknya hidup dari pertanian. Hasil dari pertanian yang terpenting adalah beras, beras berasal dari taraman padi, kulit padi yang tidak terpakai lagi kemudian dibakar dan hasil dari pembakaran tersebut menghasilkan abu, yang disebut abu sekam padi atau abu gosok. Abu sekam dalam campuran aspal dapat mengisi daerah kosong (rongga-rongga) antara aspal dengan agregat sehingga dapat meningkatkan mutu aspal yang juga akan meningkatkan mutu abu sekam sendiri. Sebelum melakukan pemeriksaan dan pengujian di Laboratorium dilakukan persiapan penyediaan bahan atau material. Agregat yang digunakan adalah agregat yang memenuhi gradasi standar dari Bina Marga untuk Asphalt Concrete Wearing Course (ACWC). Bahan pengikat yang digunakan adalah aspal keras penetrasi 60/70. Bahan Abu Sekam digunakan sebagai bahan pengisi (filler) pada campuran. Beberapa karakteristik campuran yang dapat diperoleh dari hasil pengujian dengan alat marshall antara lain stabilitas (Stability), kelelehan (Flow), kekakuan (Marshall Quotient), rongga dalam campuran (Void In Mix), dan rongga dalam agregat (Vold In Mineral Agregat). Dengan perendaman yang dilakukan masing-masing tiap kadar abu sekam adalah perendaman 30 menit, 24 jam, 3 hari, dan 7 jam. Dari hasil pengujian didapat nilai kadar aspal optimum yang nilainya 3,5%, pada kadar abu sekam inilah keseluruhan syarat parameter Marshall bisa terpenuhi. Adapun yang di dapat pada pengujian Marshall Quotient pada tiap perendaman yang nilai terbesar didapat pada kadar abu sekam 4% dengan masing-masing perendaman 30 menit yang nilainya 343,18 kg/num, 24 jam yang nilainya 329,05 kg/mm, 3 hari -206,36 kg/mun, sedangkan pada perendaman 7 hari yang nilainya 166,74 kg/mm. Tidak terpenuhi standar persyaratan minimum beton aspal campur panas dengan minimum yang nilainya 200 kg/mm Didapat dari keseluruhan nilai maksimum pada kadar abu sekam 4% dengan perendaman 30 menit dengan nilai maksimum =343,18 kg/mm. Kata kunci: AGWO, Campuran beraspal, Uji Marshall, Filler Abu Sekam, Marshell Quotient MERCU BUANA

Item Type: Thesis (S1)
Call Number CD: FTSP/SIP. 08 012
Call Number: STSP/09/053
NIM/NIDN Creators: 01103-019
Uncontrolled Keywords: campuran ACWC (Asphalt concrete wearing course), abu sekam, aspek kekakuan
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Admin Perpus UMB
Date Deposited: 04 Jun 2017 05:55
Last Modified: 11 Oct 2025 06:50
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/29071

Actions (login required)

View Item View Item