Analisa penerapan six sigma pada produksi cetak mesin SM 102-72 di PT Intermasa

Siregar, Fitriani (2008) Analisa penerapan six sigma pada produksi cetak mesin SM 102-72 di PT Intermasa. S1 thesis, Universitas Mercu Buana.

[img] Text (FULL SKRIPSI)
4160411-015 Fitriani Siregar.pdf
Restricted to Registered users only

Download (527kB)

Abstract

ABSTRAKSI PT. Intermasa merupakan Perusahaan Percetakan yang menyediakan kebutuhan pelanggan yaitu : buku-buku pelajaran, majalah, tabloid dan permintaan khusus dari pelanggan. Saat ini industri percetakan mengalami persaingan pasar yang ketat di Indonesia. Perusahaan percetakan dituntut mencetak sesuai dengan jadwal ,berkualitas tinggi dan harga yang murah. PT. Intermasa mempunyai misi yaitu : “Meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan melakukan perbaikan terus menerus diseluruh departemen”. Kualitas cetak yang dihasilkan mesin cetak SM 102-72 belum optimal karena beberapa faktor penyebab kecacatan pada hasil cetakan sehingga diperlukan kejelasan pada tingkat cacat produk dan diperlukan pemecahan serta perbaikan produksi yang dapat menurunkan jumlah cacat pada hasi lproduksi pada level minimum. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan ini yaitu dengan menggunakan konsep Six Sigma berfokus pada kepuasan pelanggan, Konsep Six Sigma melalui tahap DMAIC (Define , Maesure, Analyze, Improve dan Control) mengidentifikasi masalah penyimpangan yang terjadi dari produk yang bermasalah, mengukur garis dasar kinerja perusahaan untuk mengetahui peningkatan yang dicapai, menganalisa akar permasalahan, untuk mengetahui peningkatan yang dicapai, menganalisa akar permasalahan, membuat rencana tindakan serta mengimplementasikan selanjutnya dibuat standarnisasi untuk mencegah terulangnya masalah yang sama dikemudian hari. Terdapat enam jenis cacat yang dominan beserta upaya yang dilakukan dalam penanggulangannya berdasarkan tingkat RPN tertinggi, adalah sebagai berikut : cacat gearmark, dilakukan standarnisasi untuk ukuran roll air ; cacat misting/skin, dilakukan pembersihan pada roll tinta dengan roll o-past enam bulan sekali ; cacat warna tidak sama, dilakukan pengawasan yang ketat dan mengikuti instruksi kerja ; cacat set-off, dilakukan tindakan perawatan regresif agar motor powder dapat berfungsi dengan baik ; cacat wrinkling, dilakukan pendataan material khususnya stock gripper ; cacat blocking, dilakukan peninjauan kembali pengadaan tinta dan menghentikan penggunaan tinta dengan kualitas buruk. Hasil dari pembahasan penyimpulkan bahwa terjadi peningkatan level sigma sebelum dilakukan implementasi sebesar 3.9 dan setelah implementasi menjadi 4.3 dan telah terjadi selisih peningkatan sebesar 0.4. Peningkatan level sigma sebesar 0.4 membuktikan terjadinya pengurangan pada kecacatan produk, terlihat dari hasil pengujian hipotesa yang menyimpulkan bahwa hasil setelah implementasi lebih baik dari sebelum implementasi. Penulis menyarankan perusahaan menerapkan konsep Six Sigma untuk meningkatkan kualitas produk secara terus menerus hingga ke tingkat sigma yang lebih baik.

Item Type: Thesis (S1)
Call Number CD: FTI/IND. 08 005
Call Number: STI/09/135
NIM/NIDN Creators: 4160411-015
Uncontrolled Keywords: DMAIC , SIX SIGMA, DEFECT (CACAT)
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Admin Perpus UMB
Date Deposited: 11 Dec 2008 13:08
Last Modified: 13 Jul 2022 03:00
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/28610

Actions (login required)

View Item View Item