PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.INDOGLOBAL SOLUSI PRATAMA

Setitowati, Sri (2009) PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.INDOGLOBAL SOLUSI PRATAMA. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta-Menteng.

Preview	Text (Cover) cover.pdf Download (84kB) | Preview
	Text (Bab 1-6) bab 1-6.pdf Restricted to Registered users only Download (454kB)
	Text (Daftar Pustaka) daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (399kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. IndoGlobal Solusi Pratama. Dimana kompetensi dan motivasi berperan penting dalam kinerja karyawan. Status karyawan yang terdiri dari karyawan tetap dan karyawan kontrak tentunya mempunyai perbedaan dalam hal kinerja namun PT.IndoGlobal Solusi Pratama saat ini belum mempunyai program penilaian kinerja terhadap karyawan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa : Kinerja karyawan pada PT.Indoglobal Solusi Pratama tidak dipengaruhi oleh kompetensi dan motivasi kerja karena hasil regresi menghasilkan R2 adjusted sebesar 0,299. Artinya, model kurang fit (goodness of fit rendah), yaitu kesesuaian antara data dan model kurang baik, karena model hanya mampu menjelaskan 29,90% dari keragaman variabel independen kompetensi dan variabel independen motivasi terhadap keragaman dari variabel dependen kinerja. Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja terutama kompetensi teknis yang mempunyai R2 adjusted bernilai 0,282. artinya keragaman variabel indpenden kompetensi konseptual mampu menjelaskan keragaman variabel dependen kompetensi teknis sebesar 28,2% sedangkan kompetensi konseptual dibentuk oleh kompetensi ketergantungan dengan R2 adjusted sebesar 0,647 atau sebesar 64,7%. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah variabel independen kompetensi teknis, status karyawan, dan jenis kelamin. Model kinerja ini mempunyai kesesuaian antara data dan model adalah sedang, dimana R2 adjusted bernilai sebesar 0.510 atau 51,0%.Nilai Durbin Watson sebesar 1.328, artinya kemungkinan gangguan autokorelasi tidak mengganggu upaya untuk membangun model kinerja dan nilai uji F sebesar 21.496 dan nyata pada taraf kesalahan sebesar alfa 1%. Persamaan regresi dalam model kinerja adalah sebagai berikut: Y = 7.257 + 0.421 X1 – 0.396 X2 -0.198 X3 dimana x1= kompetensi teknis, x2= status karyawan dan x3= jenis kelamin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi teknis,status karyawan dan jenis kelamin memberikan pengaruh lebih besar terhadap kinerja dibanding motivasi kerja karyawan.

Actions (login required)

View Item