Wardhani, Esnoe Metha (2009) Pencitraan nasionalisme dalam film nasional nagabonar jadi 2 (Analisis wacana film nagabonar jadi 2). S1 thesis, Universitas Mercu Buana.
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (0B) |
Abstract
ABSTRAKSI Film sebagai produk komunikasi massa punya kewajiban moral terhadap masyarakat tentang isi pesan yang dihasilkannya karena ia melakukan representasi penuh terhadap kenyataan. Hal itu dilakukan melalui tiga cara: bagaimana sebuah peristiwa direkonstruksi sebagai realitas oleh film sebagai media, bagaimana realitas tersebut digambarkan, dan bagaimana peristiwa tersebut diorganisir ke dalam konvensi-konvensi secara ideologis. Film bertujuan memberi penonton ilusi kenyataan yang sempurna dengan perangkat dan naratif sinematografi. Teknik naratif ini ditandai dengan pengurutan waktu dari fragmen-fragmen kenyataan. Dalam hal ini, pencitraan yang ditampilkan bisa berasal dari beragam sudut dan konsep kehidupan. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan melihat pencitraan nasionalisme dalam film Nagabonar Jadi 2. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis/CDA) model Teun A. van Dijk. Dengan cara ini, representasi pencitraan nasionalisme pada unsur audio berupa dialog dan soundtrack, serta visual yang terdiri dari karakter, kostum, akting, dan setting Nagabonar Jadi 2 dapat terlihat dengan jelas beserta makna yang dikandungnya. Model ini juga melihat bahasa sebagai faktor penting yang digunakan untuk melihat ketimpangan kekuasaan dalam masyarakat terjadi, memandang sebuah struktur sosial, dominasi dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi/pikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Nagabonar Jadi 2 menggambarkan pencitraan nasionalisme dalam format modern lewat unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Jika dikaitkan dengan model Van Dijk, maka pada struktur makro, garis besar yang diangkat oleh film ini adalah mengenai tema global yang membingkai isu nasionalisme. Sedangkan pada superstruktur, alur maju film memberikan penekanan kerangka nasionalisme lewat unsur sebab-akibat sebagai strategi dari penyampaian pesan. Sementara struktur mikro membedah menampilkan pencitraan nasionalisme lewat detail terkecil film seperti dialog, soundtrack, tokoh/karakter, akting, kostum, serta setting.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Call Number CD: | FK/JR. 08 028 |
Call Number: | SK/09/281 |
NIM/NIDN Creators: | 44105120012 |
Uncontrolled Keywords: | Analisis wacana, film, nagabonar jadi 2, Pencitraan nasionalisme |
Divisions: | Fakultas Ilmu Komunikasi > Penyiaran |
Depositing User: | Admin Perpus UMB |
Date Deposited: | 11 Jun 2017 16:12 |
Last Modified: | 11 Jun 2017 16:12 |
URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/26040 |
Actions (login required)
View Item |