Perbandingan Perencanaan Tebal Perkerrasan Lentur Metode Bina Marga Dan Metode Bina Marga Dan Metode Aashto ( Studi Kasus Proyek Perkerasan Jalan Di Cut Meutia FLY Over Bekasi - Jawa Barat )

Windiarto, Mandra (2009) Perbandingan Perencanaan Tebal Perkerrasan Lentur Metode Bina Marga Dan Metode Bina Marga Dan Metode Aashto ( Studi Kasus Proyek Perkerasan Jalan Di Cut Meutia FLY Over Bekasi - Jawa Barat ). S1 thesis, Universitas Mercu Buana.

[img] Text (SKRIPSI FULL)
41107110017 Mandra Windiarto.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Jalan : Perbandingan Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Metode BinaMarga dan AASHTO (Studi Kasus Proyek Perkerasan Jalan di Cut Meutia Flyover Bekasi - Jawa Barat). Nama : Mandra Windiarto NIM : 41107110017 Pembimbing : Ir. Sylvia Indriany, MT Tahun : 2009. Jalan Cut Meutia mempunyai panjang jalan 3,148 km, dimulai dari persimpangan jalan Narogong sampai dengan terminal bis Bekasi dan melewati tiga jembatan. Jalan ini sangat padat karena merupakan akses dari terminal ke daerah-daerah perumahan dan pusat perbelanjaan di kota Bekasi. Pada prinsipnya proyek ini adalah pengembangan jalan yaitu penambahan jalur dan lajur (widenning). Desain perkerasan lentur didasarkan pada analisis sistem lapisan dimana beban kendaraan dipikul secara bersamaan oleh semua lapisan perkerasan sebagai satu kesatuan. Kontribusi setiap lapisan perkerasan dalam memikul beban kendaraan, ditentukan oleh karakteristik bahan dan tebal dari masing-masing lapisan perkerasan tersebut. Bahan perkerasan dengan kualitas yang lebih baik pada umumnya digunakan sebagai lapisan perkerasan yang lebih atas. Sedangkan lapisan-lapisan dibawahnya menggunakan bahan perkerasan yang kualitasnya lebih rendah, tetapi kualitasnya harus lebih baik daripada kualitas tanah dasar yang mendukungnya. Perkerasan ini umumnya terdiri dari tiga lapis atau lebih. Struktur perkerasan lentur tipikal. Terdiri dari lapisan permukaan, lapisan pondasi, lapisan pondasi bawah, dan lapisan tanah dasar dengan CBR = 4 % (sta 1+ 550 – 3 + 148), CBR = 6 % (sta 0 + 000 – 1 + 550). Analisa penentuan tebal perkerasan ini menggunakan beberapa parameter penentu seperti data lalu lintas harian rata-rata awal tahun rencana, pertumbuhan lalu lintas, lalu lintas rata-rata akhir tahun rencana, data curah hujan, kelas jalan dan faktor regional. Perhitungan tebal lapisan perkerasan dapat dihitung dengan beberapa metode perencanaan diantaranya metode Bina Marga dan metode AASTHO. Dari kedua metode tersebut dihasilkan tebal perkerasan yang berbeda, yaitu : Metode Bina Marga CBR 4 % = 44,5 cm, dan Metode AASHTO CBR 4 % = 40 cm, Metode BinaMarga CBR 6 % = 42,5 cm dan Metode AASHTO CBR 6 % = 36 cm. Dari Perhitungan tebal lapisan perkerasan di atas maka dapat diestimasikan biaya yang akan dikeluarkan yaitu untuk memaksimalkan lapisan atas (BinaMarga) CBR 4 % Rp. 3.088.099.904, CBR 6 % Rp. 2.797.578.160. Dan AASHTO dengan CBR 4 % Rp. 1.651.349.821, CBR 6 % Rp. 1.790.848.939 serta data proyek CBR 6 % Rp. 2.217.630.030, CBR 4 % Rp. 2.495.341.230. Kata kunci : Metode BinaMarga, Metode AASHTO dan Perkerasan Lentur.

Item Type: Thesis (S1)
Call Number CD: FTSP/SIP. 09 023
Call Number: STSP/09/159
NIM/NIDN Creators: 41107110017
Uncontrolled Keywords: Metode BinaMarga, Metode AASHTO dan Perkerasan Lentur.
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Admin Perpus UMB
Date Deposited: 20 Jan 2010 12:17
Last Modified: 02 Dec 2022 07:51
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/25709

Actions (login required)

View Item View Item