Sariyavitrie, Martadevie (2009) Hotel Resort & Fasilitas Rekreasi Di Mekarwangi, Bandung. " Arsitektur Organik ". S1 thesis, Universitas Mercu Buana.
Text (SKRIPSI FULL)
41205010034 MARTADEVIE SARIYAVITRIE.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) |
Abstract
ABSTRAK Pengembangan pariwisata di Provinsi Jawa Barat direncanakan dan dikembangkan secara ramah lingkungan dengan tidak menghabiskan atau merusak sumber daya alam dan sosial, tetapi dipertahankan untuk pemanfaatan yang berkelanjutan. Pembangunan pariwisata yang berkelanjutan adalah pembangunan yang didukung secara ekologis dalam jangka panjang, sekaligus layak secara ekonomi, adil secara etika dan sosial. Pembangunan pariwisata berprinsip pada terjaminnya keberlanjutan sumber daya pendukung pembangunan pariwisata yang terintegrasi dengan lingkungan alam, budaya, dan manusia. Untuk itu, pengembangan pariwisata Provinsi Jawa Barat memperhatikan daya dukung suatu ekosistem dalam menampung komponen biotic (makhluk hidup) yang terkandung di dalamnya. Letak geografis Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan ibukota negara Indonesia, D.K.I. Jakarta, menjadikan Jawa Barat memiliki posisi yang strategis bagi pengembangan pariwisata. Selain merupakan pintu gerbang utama Indonesia, D.K.I. Jakarta juga merupakan sumber pasar wisatawan. Disamping itu, keragaman daya tarik wisata di Jawa Barat memberikan alternatif pilihan berwisata yang lebih bervariasi bagi wisatawan. Kondisi geologi Jawa Barat juga merupakan kekayaan daya tarik wisata yang terdiri dari dataran rendah, berbukit, serta bergunung-gunung dan pantai, dengan ketinggian berkisar antara 0 sampai dengan 1.500 meter, membentuk daya tarik wisata yang khas pada lokasi-lokasi tertentu. Gunung, bukit, dan pantai tersebut merupakan ragam daya tarik wisata Jawa Barat yang sangat potensial untuk menarik wisatawan minat khusus. Kondisi geologi Jawa Barat yang menjadikan Jawa Barat semakin kaya akan keberagaman daya tarik wisata ini didukung dengan kondisi cuaca dan iklim yang umumnya sejuk sehingga menjadi lebih menarik bagi wisatawan. Sarana pariwisata berdasarkan UU. No. 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan, menyangkut penyediaan akomodasi, makan dan minum, angkutan wisata, sarana wisata tirta, serta kawasan wisata yang dapat dilakukan oleh badan usaha atau perseorangan. Provinsi Jawa Barat termasuk provinsi yang memiliki sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan yang lengkap dan berkualitas, dari mulai fasilitas akomodasi sampai fasilitas telekomunikasi umum. Sebarannya pun relatif merata di seluruh kabupaten/kota, kecuali untuk fasilitas tertentu. Perkembangan jumlah hotel di Jawa Barat memiliki kecenderungan terus meningkat dari tahun 2000 sampai dengan 2004. Pertumbuhan hotel bintang cenderung lebih tajam dibandingkan hotel melati dan menunjukkan permintaan terhadap fasilitas akomodasi yang terus meningkat setiap tahun.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Call Number CD: | FTSP/ARS. 09 015 |
Call Number: | STSP/09/146 |
NIM/NIDN Creators: | 41205010034 |
Uncontrolled Keywords: | ARSITEKTUR ORGANIK, Hotel Resort |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | Admin Perpus UMB |
Date Deposited: | 17 Dec 2009 11:58 |
Last Modified: | 22 Sep 2022 04:16 |
URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/25393 |
Actions (login required)
View Item |