SARI, DIAH PUSPITA (2010) STRATEGI MANAJEMEN MULTIVISION PLUS UNTUK MEMAJUKAN PERFILMAN INDONESIA. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
cover..pdf Download (70kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
abstrak.pdf Download (51kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB I)
bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (113kB) |
|
![]() |
Text (BAB II)
bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (143kB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (115kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (321kB) |
|
![]() |
Text (BAB V)
bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (78kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (379kB) |
Abstract
Secara garis besar film selain memiliki fungsi mendidik, membujuk dan mempengaruhi juga memiliki fungsi memberitahu dan menghibur. Bagi penontonnya, film juga bisa sebagai pelarian dari suatu pelajaran yang menarik tentang sejarah, moral dan hubungan antar manusia. Senimatografi itu sendiri adalah pengetahuan yang berhubungan dengan seni dan teknologi serta bagaimana cara menyampaikan ide melaluimage yang bergerak ataupun tanpa suara. Film apapun pada hakekatnya memilki nilai-nilai kebikan, walaupun sajiannya kadang tidak transparan. Sehingga penonton tahu bahwa film pada prinsipnya memiliki fungsi ganda, yaitu sebgai tuntutan dan tontonan. Sebagai tuntutan artinya film dituntut untuk mendidik. Sebagai hiburan, film memiliki fungsi social, sekaligus membawa informasi dan sanggup mempengaruhi selera, sikap-sikap, nilai pengertian dan kesadaran manusia mengenai diri dan lingkungan kehidupannnya. Dengan begitu Indonesia Movieland dibangun untuk memajukan perfilman diIndonesia yang memberikan sarana dan prasaran untuk para pencinta dan pengkarya film di Indonesia dan mengetahui bagaimana strategi dari multivision Plus agar perfilman diIndonesia lebih baik lagi, hal itulah yang membuat penulis tertarik untuk menganalisa tentang Indonesia Movieland ini. Adapun kerangka teori yang digunakan adalah Komunikasi Massa, Pengertian televisi Sebagai saluran Media Massa, Pengertian Film, Pengertian Strategi, dan Pengertian Manajemen. Penulis juga menggunakan Metode Kulaitatif dan Study Kasus. Hasil analisi ini menunjukan bahwa manajen multivision Plus menggunakan strategi study kasus untuk membandingkan dari berbagai negara-negara yang lebih baik perkembangan filmnya dibandingkan Indonesia dan Indonesia Movieland hanya sebagai pelantara bagi para pengkarya film untuk lebih mudah membuat karyanya untuk lebih baik lagi.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Call Number CD: | FK/BRD. 10 080 |
Call Number: | SK/41/10/046 |
NIM/NIDN Creators: | 44105010138 |
Uncontrolled Keywords: | STRATEGI MANAJEMEN - FILM |
Divisions: | Fakultas Ilmu Komunikasi > Penyiaran |
Depositing User: | Admin Perpus UMB |
Date Deposited: | 08 Apr 2010 15:41 |
Last Modified: | 21 May 2025 03:54 |
URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/24514 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |