ANALISIS HIDRO-OCEANOGRAFI UNTUK PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS PELABUHAN (STUDI KASUS DI PULAU SEMBILAN, KALSEL)

PUDYANTORO, DONNY EKO (2010) ANALISIS HIDRO-OCEANOGRAFI UNTUK PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS PELABUHAN (STUDI KASUS DI PULAU SEMBILAN, KALSEL). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

[img]
Preview
Text (COVER)
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (559kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (829kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (670kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (477kB)

Abstract

Judul: Analisis Hidro-oceanografi untuk Perencanaan Tata Letak Fasilitas Pelabuhan (Studi Kasus di Pulau Sembilan, Kalsel), Nama Dony Eko Pudyantoro, Nim: 41108110015, Dosen Pembimbing Ir. Zainal Arifin, MT, 2010. Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau. Hal inilah yang menyebabkan peran transportasi laut sangat penting untuk dapat menjembatani pola gerak masyarakat yang tidak dapat dilayani oleh moda transportasi lain. Belum tersedianya fasilitas pelabuhan (dermaga) menyebabkan kegiatan bertransportasi dilakukan secara rede transport (bongkar muat barang dan naik turun penumpang dilakukan ditengah laut) sehingga mengancam keselamatan masyarakat. Dengan latar belakang tersebut maka analisis ini bertujuan untuk merencanakan fasilitas pelabuhan sesuai dengan kondisi perairan dan daratan di Pulau Marabatuan Provinsi Kalimantan Selatan. Metodologi pembahasan menggunakan metode pembobotan untuk pemilihan lokasi fasilitas pelabuhan dengan pendekatan metode Analityca! Hirarchy Process (AHP) yang disederhanakan dan survey hidro-oceanografi (pasang surut) untuk memperoleh pedoman kedalaman perairan dan ketinggian daratan dalam satuan m LWS (satuan: meter Low Water Spring/air surut terendah) untuk perencanaan tata letak fasilitas pelabuhan. Dari analisis pembobotan aspek teknis dan non teknis pada tiga alternative lokasi, Pulau Marabatuan terpilih sebagai lokasi terbaik karena memiliki bobot 680, lebih tinggi dari Pulau Denawang 460 dan Pulau Payung-Payungan 500. Analisis pasang surut di perairan Pulau Marabatuan mendapatkan nilai air surut terendah/LWS = ±0,00 m LWS, duduk air tengah/MSL+1,10 m LWS dan air pasang tertinggi/HWS = + 2,20 m LWS. Acuan inilah yang selanjutnya diikat pada titik Bench Mark (BM) dan dipergunakan sebagai acuan pengukuran kedalaman dan ketinggian (survey bathimetry dan topografi). Elevasi lantai dermaga direncanakan + 3,70 m LWS (+1,5 m dari air pasang tertinggi/HWS) dengan face line-5 m LWS didasarkan pada kebutuhan draft kapal bobot 750 DWT. Arah dan letak mempertimbangkan asal gelombang dominan dari Selatan dengan alternative tata letak alamiah dan apabila dilakukan pekerjaan pengerukan. Kata Kunci : Pelabuhan, Hidro-oceanografi, Analisa pasang surut metode admiralty, Metode Analitycal Hirarchy Process, bathimetri dan topografi.

Item Type: Thesis (S1)
Call Number: STSP/11/10/020
NIM/NIDN Creators: 41108110015
Uncontrolled Keywords: TATA LETAK - PELABUHAN
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Admin Perpus UMB
Date Deposited: 11 May 2010 10:47
Last Modified: 18 Oct 2025 06:48
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/23107

Actions (login required)

View Item View Item