Representasi Jargon Politik PKS (Critical Discourse Analysis Terhadap Jargon-Jargon Politik PKS)

Nastain, M. (2013) Representasi Jargon Politik PKS (Critical Discourse Analysis Terhadap Jargon-Jargon Politik PKS). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

[img]
Preview
Text (COVER)
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (721kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (DAFYTRAPUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (900kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Partai Keadilan Sejahtera merupakan partai yang konsisten mengusung jargon politik dalam setiap pemilu yang diikuti. Jargon politik adalah medium komunikasi politik yang sering digunakan oleh partai untuk memperkenalkan identitas diri dan ideologi kepada massa. Jargon diproduksi dengan tujuan tertentu dan memiliki tendensi kepentingan. Seringkali jargon hanya diproduksi untuk kepentingan pragmatis sebagai political gimmick dan imaging politic. Dalam politik Indonesia, produksi jargon rutin dilakukan oleh partai politik baik yang diproduksi sebagai proyeksi nilai-nilai ideologis, induksi dari originalitas atau bahkan sekedar menjadi pembentuk opini massa dalam upaya pemenangan kompetisi politik. Penelitian ini bertujuan mengungkap makna dibalik teks-teks jargon dalam realita politik Indonesia. Sebagai sebuah representasi yang memberikan gambaran yang menyeluruh, komprehensif mengenai makna teks secara historical dan tujuan, makna teks jargon dalam pandangan produsen teks dan secara sosiokultural yang membawa teks yang bersifat mikro kedalam susunan sosiokultural yang bersifat makro. Jargon juga memiliki makna tersembunyi berupa kepentingan dan hegemoni yang harus diuraikan. Metode penelitian yang digunakan adalah critical discourse analysis (CDA) dengan model Norman Fairclough yang membagi teks kedalam tiga level yaitu mikro (teks), messo dan makro. Analisis mikro membongkar teks dengan analisis intertekstual studi bahasa kritis. Sedangkan analisis messo dan makro dilakukan melalui pendekatan wawancara dengan produsen teks dalam hal ini DPP PKS dan pengamat politik dan budayawan. S Hasil penelitian menunjukkan jargon PKS dalam setiap periode memiliki makna yang berbeda. Jargon 2004 menunjukkan "dramatistic content", jargon 2009 menunjukkan makna "realistic content dan jargon 2014 mewakili "apologist content". Jargon juga menjadi media kuasa yang memobilisasi massa internal PKS untuk kepentingan elite atas nama kepentingan agama dan bersama. Kontestasi hegemoni mencuat dalam praktik distribusi kesejahteraan dan hasil perjuangan politik yang tidak merata. Kesejahteraan hanya berputar disekitar elite kekuasaan belum menyentuh elemen terbawah partai. Sebagai sebuah media dan pesan politik jargon juga dinilai sebagai marketing politik dalam kapasitas segmentasi dan positioning. Kata kunci: jargon, politik, PKS, analisis wacana kritis, kepentingan, hegemoni, kekuasaan

Item Type: Thesis (S2)
Call Number: TK/52/14/172
NIM/NIDN Creators: 55211120116
Uncontrolled Keywords: Jargon, Politik, PKS, Analisis Wacana Kritis, Kepentingan, Hegemoni, Kekuasaan.
Divisions: Pascasarjana > Magister Ilmu Komunikasi
Depositing User: Admin Perpus UMB
Date Deposited: 11 Feb 2015 15:55
Last Modified: 29 Oct 2025 01:53
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/15245

Actions (login required)

View Item View Item