Fleksibilitas campuran ACWC (asphalt concrete wearing course) dgn bahan tambah kapur dan belerang

Kurmadihata, Dita (2009) Fleksibilitas campuran ACWC (asphalt concrete wearing course) dgn bahan tambah kapur dan belerang. S1 thesis, Universitas Mercu Buana.

[img] Text (JURNAL MAHASISWA)
01103-012 Dita Kurmadihata.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Judul : Fleksibilitas Campuran ACWC (Asphalt Concrete Wearing Course) Dengan Bahan Tambah Kapur dan Belerang. Nama : DITA KURMADIHATA. NIM : 01103-012. Pembimbing : Ir. Nunung Widyaningsih, Dipl Eng. Dan Ir. Zainal Arifin, MT. Tahun : 2009. Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui bahan tambah yang manakah dari kedua bahan tambah yang diujikan (kapur dan belerang) dalam campuran Asphalt Concrete Wearing Course (ACWC), yang lebih baik dalam segi Fleksibilitas. Sebelum melakukan pemeriksaan dan pengujian di Laboratorium dilakukan persiapan penyediaan bahan atau material. Agregat yang digunakan adalah agregat yang memenuhi gradasi standar dari Bina Marga untuk Asphalt Concrete Wearing Course (ACWC). Bahan pengikat yang digunakan adalah aspal keras penetrasi 60/70. Bahan filler yang digunakan adalah Semen, yang fungsinya sebagai bahan pengisi. Dan bahan tambah yang di gunakan adalah Kapur dan Belerang. Beberapa karakteristik campuran yang dapat diperoleh dari hasil pengujian dengan alat marshall antara lain stabilitas (Stability), kelelehan (Flow), kekakuan (Marshall Quotient), rongga dalam campuran (Void In Mix), dan rongga dalam agregat (Void In Mineral Agregat).Dengan perendaman yang dilakukan masing-masing tiap kadar kapur dan kadar belerang adalah perendaman 30 menit, 24 jam, 3 hari, dan 7 jam. Dari hasil pengujian didapat nilai kadar aspal optimum yang nilainya = 7%, pada kadar kapur dan kadar belerang inilah keseluruhan syarat parameter Marshall bisa terpenuhi. Di dapat nilai rongga dalam campuran (VIM) yang terbesar dan memenuhi standar beton aspal campur panas pada kadar Kapur dengan perendaman 30 menit yang nilainya = 5.99%, perendaman 24 jam mempunyai nilai = 6.19%, perendaman 3 hari yang nilainya = 5.50% dan pada perendaman 7 hari mempunyai nilai = 6.08%, nilai tertinggi pada nilai VIM didapat pada perendaman 24 jam dengan nilai = 6.19%. Dan untuk nilai rongga dalam agregat (VMA) pada kadar Kapur dengan perendaman 30 menit yang nilainya = 19.85%, perendaman 24 jam mempunyai nilai = 20.02%, perendaman 3 hari yang nilainya = 19.43% dan pada perendaman 7 hari mempunyai nilai = 19.93%, nilai tertinggi pada nilai VMA didapat pada perendaman 24 jam dengan nilai = 20.02%. Sedangkan pada kadar Belerang di dapat nilai rongga dalam campuran (VIM) yang terbesar dan memenuhi standar beton aspal campur panas dengan perendaman 30 menit yang nilainya = 5.93%, perendaman 24 jam mempunyai nilai = 5.89%, perendaman 3 hari yang nilainya = 6.03% dan pada perendaman 7 hari mempunyai nilai = 5.95%, nilai tertinggi pada nilai VIM didapat pada perendaman 3 hari dengan nilai = 6.03%. Dan untuk nilai rongga dalam agregat (VMA) pada kadar Belerang dengan perendaman 30 menit yang nilainya = 19.80%, perendaman 24 jam mempunyai nilai = 19.77%, perendaman 3 hari yang nilainya = 19.89% dan pada perendaman 7 hari mempunyai nilai = 19.82%, nilai tertinggi pada nilai VMA didapat pada perendaman 3 hari dengan nilai = 19.89%. Kata kunci : ACWC, Campuran beraspal, Uji Marshall, Bahan Tambah Kapur dan Belerang, VIM, VMA.

Item Type: Thesis (S1)
Call Number CD: FTSP/SIP. 09 033
Call Number: STSP/09/100
NIM/NIDN Creators: 01103-012
Uncontrolled Keywords: ACWC, Campuran beraspal, Uji Marshall, Bahan Tambah Kapur dan Belerang, VIM, VMA.
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Admin Perpus UMB
Date Deposited: 07 Dec 2009 11:25
Last Modified: 30 Nov 2022 02:04
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/25377

Actions (login required)

View Item View Item