Aspek mobilitas wimax koneksi tetap dan bergerak dengan faktor pendukung mode akses OFDM 256 dan s-ofdma

faiqoh, Farida (2007) Aspek mobilitas wimax koneksi tetap dan bergerak dengan faktor pendukung mode akses OFDM 256 dan s-ofdma. S1 thesis, Universitas Mercu Buana.

[img] Text (Full Text)
Full Text.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi saat ini sangat pesat, hal tersebut seiring dengan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas yang tinggi, mencari layanan yang fleksibel, serba mudah, memuaskan, dan mengejar efisiensi di semua aspek. Jaringan nirkabel (wireless) saat ini lebih populer dan terus dikembangkan karena memiliki beberapa keuntungan yaitu fleksibilitas, mobilitas, mudah dikembangkan, biaya lebih murah, dan memiliki pesat data yang tinggi. Standar 802.16 dikembangkan oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers), yang disebut WirelessMAN, memberikan perspektif baru dalam mengakses internet dengan kecepatan tinggi tanpa tergantung pada jaringan kabel atau modem. Tahun 2002 terbentuk forum Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) yang mengacu pada standar 802.16 dan bertugas menginterkoneksikan berbagai standar teknis yang bersifat global menjadi satu kesatuan. Teknologi WiMAX lebih murah dibandingkan dengan teknologi broadband lain seperti digital subscriber line (DSL) atau kabel modem. Aspek mobilitas berperan penting melihat kebutuhan dan karakteristik masyarakat saat ini. Untuk menganalisa aspek mobilitas dari WiMAX diambil standar 802.16a sebagai WiMAX koneksi tetap dan standar 802.16e sebagai WiMAX koneksi bergerak dengan faktor pendukung mode akses OFDM 256 dan S-OFDMA. Standar 802.16a memerlukan perangkat eksternal tambahan dan antena luar untuk dapat menangkap isyarat dari stasiun basis. Kondisi ini tentu sangat sulit bagi perangkat dengan standar 802.16a dapat bergerak sehingga koneksi yang dimaksudkan adalah koneksi tetap. Standar 802.16e hanya membutuhkan kartu jaringan pada peralatannya seperti pada laptop atau kartu yang sudah terintegrasi pada telepon selular. Kondisi ini tentu sangat memudahkan pengguna untuk bergerak aktif tanpa terbatasi oleh CPE. OFDM 256 dan S-OFDMA sangat mendukung WiMAX karena lebih efisien dalam penggunaan frekuensi, tanpa interferensi. Hal tersebut berpengaruh baik terhadap kondisi NLOS yang sangat diperlukan WiMAX diantaranya pada kedua standar yang digunakan yaitu standar 802.16a dan standar 802.16e. OFDM 256 digunakan pada standar 802.16a sebagai WiMAX koneksi tetap dan S-OFDMA digunakan pada standar 802.16e sebagai WiMAX koneksi bergerak. Dengan adanya standar 802.16 ini diharapkan bisa mengatasi masalah-masalah yang ada seperti last mile problem dan aspek mobilitas sebuah jaringan sehingga masyarakat bisa mendapatkan akses internet nirkabel dengan memuaskan.

Item Type: Thesis (S1)
Call Number CD: FTI/ELK. 07 082
Call Number: STI/07/238 FAI a
NIM/NIDN Creators: 41405110153
Uncontrolled Keywords: ASPEK MOBILITAS
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Elektro
Depositing User: Admin Perpus UMB
Date Deposited: 22 Jan 2008 15:03
Last Modified: 04 Jun 2017 05:40
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/30537

Actions (login required)

View Item View Item