Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Prediksi Kemungkinan Kebangkrutan Pada Perusahaan Sektor Farmasi Di BEI.

Rosliati, Lita (2010) Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Prediksi Kemungkinan Kebangkrutan Pada Perusahaan Sektor Farmasi Di BEI. S1 thesis, Universitas Mercu Buana.

[img]
Preview
Text (Cover)
Cover.pdf

Download (32kB) | Preview
[img] Text (Bab 1)
Bab 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (23kB)
[img] Text (Bab 2)
Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (59kB)
[img] Text (Bab 3)
Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (38kB)
[img] Text (Bab 4)
Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (31kB)
[img] Text (Bab 5)
Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (21kB)
[img] Text (Daftar Pustaka dan Lampiran)
Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (33kB)

Abstract

ABSTRAKSI Suatu perusahaan didirikan bukan untuk mengalami kebangkrutan, untuk itu diperlukan suatu alat yang dapat digunakan sebagai sistem peringatan dini. Salah satu alat tersebut adalah Z-Score altman yang berguna untuk memprediksi kinerja keuangan perusahaan, kinerja keuangan yang buruk dapat memicu kebangkrutan. Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor farmasi di Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) yaitu PT. Bristol – Myers Squiib Tbk., PT. Darya – Varia Laboratoria Tbk., PT. Indofarma Tbk., PT. Kalbe Farma Tbk., PT. Kimia Farma Tbk., PT. Merck Tbk., PT. Pyridam Farma Tbk., PT. Schering Plough Indinesia Tbk., PT. Tempo Scan Pacifik Tbk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diketahui secara teoritis ada 1 perusahaan pada kategori bangkrut, ada 2 perusahaan pada kategori grey area dan 6 perusahaan pada kategori sehat. Untuk perusahaan yang sudah berada pada kategori sehat dapat mempertahankan sistem manajemen yang sudah ada, untuk perusahaan yang berada di grey area perusahaan diindikasikan mengalami masalah keuangan yang harus ditangani dengan penanganan manajemen yang tepat. Kondisi keuangan perusahaan yang baik mencerminkan kinerja keuangan yang baik, sebaiknya kondisi keuangan yang buruk mencerminkan kinerja keuangan yang buruk. Faktor – faktor dominan yang mempengaruhi nilai Z-Score adalah EBIT, penjualan dan nilai buku hutang perusahaan. EBIT menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola keuangan, dengan EBIT yang tinggi maka perusahaan masih mendapat keuntungan yang cukup tinggi setelah dikurangi bunga dan pajak. Penjualan berpengaruh pada pemasukan perusahaan. Tingkat penjualan yang tinggi selalu diiringi dengan naiknya biaya operasional, oleh karena itu manajemen harus mampu mengalokasikan dananya sebaik mungkin sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan tidak melebihi keuntungan yang akan diperoleh. Semakin tinggi nilai hutang lancar maka nilai modal kerja akan semakin kecil. Semakin tinggi nilai hutang jangka panjang, semakin tinggi pula beban perusahaan.

Item Type: Thesis (S1)
Call Number CD: FE/MJ. 10 035
Call Number: SE/MJ/10/093
NIM/NIDN Creators: 43106010100
Uncontrolled Keywords: ANALISIS LAPORAN, Analisis Laporan Keuangan , Analisis Z-Score , Analisis Kesehatan
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Manajemen
Depositing User: Admin Perpus UMB
Date Deposited: 14 Apr 2010 14:31
Last Modified: 29 May 2017 04:23
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/22924

Actions (login required)

View Item View Item